Pabrik garam industri sangat diperlukan keberadaannya di Indonesia, untuk memasok garam ke industri-industri lokal dalam jangka panjang karena bisa mengurangi ketergantungan impor garam industri, walaupun kapasitasnya belum besar, namun garam industri adalah salah satu bahan baku pokok yang sangat dibutuhkan oleh sejumlah sektor manufaktur untuk menopang keberlanjutan produktivitasnya.

Semakin banyaknya pabrik garam industri yang didirikan di Indonesia diyakini akan mampu kompetitif di pasar domestik maupun ekspor. Inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia, membuat industri pengolahan garam untuk industri di dalam negeri. Apalagi, industri-industri yang menyerap bahan baku garam merupakan sektor andalan.

Jaringan petani garam lokal yang luas dan andal di berbagai bidang di beberapa kota dan provinsi di Indonesia seperti di Madura, Gresik, Jawa Tengah, dan Jawa Barat telah dipercaya menjadi pemasok bahan baku garam untuk pabrik garam industri selama beberapa dekade. Sehingga pabrik garam industri dapat memproduksi banyak jenis garam, termasuk garam industri itu sendiri.

Kualitas garam yang harus diproduksi oleh pabrik garam industri dan akan digunakan oleh industri-industri, tidak hanya terbatas pada kandungan natrium klorida (NaCl) yang tinggi, yakni minimal 97%, tetapi juga masih ada kandungan lainnya yang harus diperhatikan seperti Kalsium dan Magnesium dengan maksimal 600 ppm serta kadar air yang rendah.

Standar kualitas ini yang harus di penuhi, ketika memproduksi garam industri yang dilakukan oleh produsen garam industri yang nantinya akan dibutuhkan untuk industri aneka pangan dan industri chlor alkali plan (soda kostik). Adapun garam yang digunakan oleh industri farmasi untuk memproduksi infus dan cairan pembersih darah, harus mengandung NaCl sebesar 99,9%.

Pabrik garam industri telah memproduksi banyak jenis garam untuk berbagai keperluan industri

yaitu untuk melayani tujuan industri.

Sehingga, produksi garam dapat mendukung supply chain dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri di sektor industri pengolahan garam, hal ini membuat kinerja industri nasional akan semakin tumbuh dan berdaya saing apabila ketersediaan pasokan bahan baku garam bisa terjaga.

Adanya tempat pembuatan garam industri menjadi sumbangsihnya dalam upaya membangun ketahanan pangan nasional yang berbasis teknologi tinggi. Hal ini sejalan dengan program pemerintah, yaitu swasembada garam. Selain itu adanya pabrik garam industri juga mampu berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Bagi sektor industri, garam industri yang di produksi oleh tempat pembuatan garam industri berguna untuk menunjang proses produksi seperti industri kimia, aneka pangandan minuman, farmasi dan kosmetika, hingga pengeboran minyak.

Selain itu, bahan baku garam yang di produksi tempat pembuatan garam industri juga didistribusikan kepada industri farmasi dan kosmetik sebesar 6.846 ton serta industri aneka pangan 535.000 ton. Sisanya, kebutuhan bahan baku garam sebanyak 740.000 ton untuk sejumlah industri, seperti industri pengasinan ikan, industri penyamakan kulit, industri pakan ternak, industri tekstil dan resin, industri pengeboran minyak, serta industri sabun dan detergen.

Tanpa adanya garam yang di produksi oleh produsen garam industri, maka industri kertas tidak bisa berproduksi. Tanpa garam, kontak lensa tidak bisa diproduksi. Penggunaan garam memang sangat luas. Bahkan, ada sebuah perusahaan yang dalam produksinya saat ini membutuhkan garam sekitar 2.000 ton. Untuk kebutuhan garam nasional tahun 2018 saja sekitar 3,7 juta ton.

Jumlah tersebut menjadi tantangan bagi produsen industri garam nasional agar semakin bisa memenuhi untuk produksi dalam negeri untuk tahun-tahun ke depan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor. Oleh karena itu semakin banyaknya kehadiran tempat produksi garam untuk kebutuhan industri diyakini akan memperkuat struktur industri nasional.

Demikian ulasan tentang pabrik garam industri. Semoga bisa menambah wawasan anda tentang pentingnya keberadaan pabrik garam industri di Indonesia