Industri

Industri Berbahan Baku Garam

Garam industri adalah garam yang digunakan sebagai bahan baku ataupun bahan tambahan dalam berbagai produk-produk industri. Jadi bisa dibilang hampir semua produk industri memerlukan garam, Industri-industri tersebut antara lain industri farmasi, tekstil, aneka pangan, minuman dan lain-lain. Garam untuk bahan industri umumnya memiliki spesifikasi NaCl minimal 97%, kecilnya jumlah mineral dan kadar air yang rendah. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait industri apa saja yang dalam proses produksinya memanfaatkan garam sebagai bahan tambahan ataupun bahan baku, silahkan disimak info detailnya dibawah ini.

Makanan

Garam BeryodiumSemua Industri Pengolahan Makanan membutuhkan garam sebagai bahan tambahan dalam produksinya, hal ini dikarenakan setiap manusia pada dasarnya membutuhkan garam untuk keseimbangan cairan dan fungsi otot maupun saraf. Garam memiliki kandungan natrium tinggi.Hanya saja untuk produksi makanan garam yang digunakan yaitu garam makan atau sering disebut garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar 30 - 80 ppm.Penggunaan garam beryodium sangat bermanfaat untuk memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh kembang janin, dan mencerdaskan otak. sedangkan kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok, keterbelakangan mental, bayi lahir cacat, anak kurang cerdas, keguguran pada ibu hamil, dan lain-lain.

Pakan Ternak

Pakan Ternak Mineral seperti garam tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh ternak, akan tetapi didapat dari pakan seperti hijauan yang dimakan ternak. Jika pakan yang dimakan ternak sedikit mengandung atau bahkan tidak mengandung mineral sehingga ternak kekurangan mineral padahal seperti kita ketahui setiap hari ternak memerlukan mineral. Bila ternak kekurangan mineral maka pertumbuhan ternak akan terhambat sehingga berefek kepada terganggunya proses reproduksi dan produksi. Alasan itulah yang mendasari betapa pentingnya mineral bagi ternak.

Kolam Renang

Penjernih Kolam Renang Kolam renang yang bersih dan jernih merupakan dambaan setiap pemilik kolam renang. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan treatment secara teratur. Biasanya treatment air kolam renang dilakukan dengan menggunakan chemical / chlorine. Tetapi untuk beberapa orang, chlorine menimbulkan efek alergi. Saat ini garam dapat digunakan sebagai pengganti chlorine untuk melakukan treatment air kolam renang. Garam dapat menyerap kalsium dan mineral yang tidak dibutuhkan di dalam air kolam renang. Selain itu garam mampu menyeimbangkan pH dalam air kolam renang.

Perawatan Tubuh

Perawatan Tubuh Garam murni merupakan jenis garam yang didapat dari proses alami penguapan air laut atau air asin. Selain kerap digunakan sebagai bahan penyedap masakan, garam laut ternyata berkhasiat untuk merawat kecantikan wanita. Tekstur garam laut dapat digunakan sebagai scrub untuk mengangkat kulit mati. Tak hanya mampu mengangkat sel-sel kulit yang mati, mineral yang terkandung pada bahan alami ini juga dapat membuat kulit terasa lebih halus dan lembut. Selain digunakan sebagai scrub tubuh, garam laut juga bisa kamu manfaatkan untuk merawat kulit wajah. Di dalamnya terdapat kandungan potasium dan belerang yang baik untuk mengontrol produksi sebum berlebih yang dapat mengakibatkan kulit berjerawat. Garam murni diyakini mampu mengembalikan kelembapan alami kulit serta menghilangkan bakteri-bakteri yang menutup pori.

Pengawetan

Bahan PengawetPengawetan kulit dengan garam bertujuan untuk melindungi kulit terhadap serangan serangan bakteri sampai kulit tersebut siap diolah. Serangan bakteri dimulai sesudah hewan mati, hal ini berarti proses pengawetan harus segera dilakukan setelah panas hewan tersebut tidak berpengaruh pada kulit mentahnya lagi.Ada beberapa metode dalam mengawetkan kulit. Salah satunya adalah metode pengawetan dengan garam kering dan garam basah.Pengawetan dengan garam kering : Sebelum diawetkan kulit harus bersih dari kotoran-kotoran, daging, dan lemak. Kombinasi dari pengawetan dan pengeringan dilakukan dengan merendam kulit dalam larutan garam jenuh selama 24 jam kemudian dikeringkan dengan sinar matahari sampai kering. Pengawetan dengan garam basah : Sama seperti metode pengawetan garam kering, Kulit kemudian direntangkan pada bidang miring dengan bagian dalam berada diatas dan ditaburi garam kurang lebih 30% dari berat kulit basah. kemudian kulit dilipat dan disimpan selama 24 jam. Kulit ditaburi garam lagi sebanyak 30% dari berat kulit basah, dan disimpan selama 2 sampai 28 hari.
Nah itulah tadi informasi seputar garam industri dan manfaatnya, semoga bisa menambah wawasan anda dan juga sebagai bahan referensi anda terkait penggunaan garam dalam kehidupan dunia industri.