Garam Dolphin adalah salah satu produk garam beryodium yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa masakan. Penggunaan garam beryodium sangat baik untuk menjaga metabolisme tubuh khususnya mengatur kelenjar tiroid dalam tubuh dan juga dapat menjaga kesehatan ibu hamil serta janin yang dikandungnya.
Garam yang beredar di pasaran terbagi menjadi dua jenis, yaitu garam laut biasa dan garam meja. Dari kedua jenis garam ini perbedaannya sangat sedikit, salah satunya dari ciri atau bentuk yang bisa dilihat. Bila garam laut memiliki tekstur yang lebih besar atau kasar maka garam meja memiliki tekstur yang lebih halus atau kecil.
Penggunaan garam meja tentunya sudah tidak asing lagi dan bukan hanya dipergunakan oleh juru masak, namun juga garam meja disajikan di meja makan sebagai penambah rasa asin bagi penikmat makanan atau masakan yang disajikan di meja makan.
Sebagai salah satu produk garam meja yang memiliki izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Republik Indonesia, tentunya produk garam dolphin telah sesuai standar dari pemerintah terkait komposisinya yang mengandung yodium sebagai garam yang diperbolehkan untuk beredar di pasaran.
Garam Dolphin cukup mudah diperoleh dikarenakan pemasarannya dari distributor besar, penjual besar (supermarket besar) hingga kepada pengecer kecil atau warung-warung di pelosok Indonesia. Kemasannya yang berwarna transparan dan dihiasi warna biru serta dengan gambar lumba-lumba (persamaan dari Dolphin dalam bahasa Inggris) menjadi ciri khasnya.
Seperti produk garam lainnya, garam dolphin juga dapat dikonsumsi langsung baik sebagai pelengkap dalam proses masakan maupun penambah rasa gurih pada saat bersantap. Penggunaan garam ini biasanya digunakan sebagai pelengkap rasa masakan seperti soto maupun hidangan bakso.
Tekstur halus dan putih tentunya tidak akan merubah warna atau tekstur masakan, sehingga tidak akan mengurangi minat untuk mengonsumsi masakan yang tersaji.
Mengonsumsi garam meja atau garam beryodium ini memang baik untuk kesehatan namun tetap harus dalam porsi atau takaran sewajarnya karena apabila dikonsumsi secara berlebihan, dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan di kemudian hari.