Garam yang kerap digunakan sebagai penyedap masakan awalnya adalah garam krosok atau garam yang masih kasar atau belum diolah (garam mentah), merupakan hal penting yang nyaris tak bisa lepas dari kehidupan. Masakan tanpa adanya garam pastilah kurang sedap dan nikmat. Banyak juga industri yang membutuhkan keberadaan garam dengan berbagai fungsi.
Sebab itulah terdapat dua jenis garam yaitu garam konsumsi dan garam industri. Di mana pada garam konsumsi telah ditambahkan kandungan yodium sementara tidak dengan garam industri. Meski begitu banyak manfaat yang dihasilkan oleh garam industri bahkan meski hasil petani garam lokal negeri ini.
Definisi Garam Krosok dan Jenisnya
Garam Krosok merupakan salah satu jenis garam laut yang juga hasil produksi petani garam lokal dan juga dijadikan bahan baku garam industri. Secara tekstur umumnya garam ini berbentuk layaknya kerikil yang kasar atau pecahan kristal. Garam ini merupakan garam mentah yang masih asli dari penguapan air laut ataupun danau air asin.
Selain permukaan yang kasar, garam ini juga memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Tidak heran jika Anda diamkan di atas kertas maka tidak lama permukaan kertas akan terlihat basah oleh kandungan air di dalam garam tersebut.
Di Indonesia, Anda akan mendapati dua jenis Garam Krosok atau garam kasar yang beredar di pasaran. Ada yang lokal dan juga hasil impor dari negara tetangga. Berikut ini beberapa perbedaan di antara keduanya.
Garam Kasar/Krosok Lokal
Garam kasar lokal tentu saja diproduksi di dalam negeri. Melalui proses penguapan air laut yang kemudian di keringkan dalam kurun waktu tidak kurang dari 20 hari. Di Indonesia, garam kasar lokal juga ada yang diproduksi dengan bantuan terpal geo membran.
Garam Krosok geo membran merupakan hasil dari air laut yang dikeringkan dan mengendap pada dasar terpal geo membran. Otomatis garam kasar yang dihasilkan sudah terpisah dari tanah dengan tampilan lebih putih dibandingkan dengan garam kasar yang melalui proses pengeringan air laut dengan cara lebih tradisional.
Selain tampilan yang lebih putih apabila dibandingkan dengan garam kasar lokal dengan proses pembuatan tradisional, garam kasar geo membran juga memiliki kandungan natrium klorida yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena garam kasar geo membran tingkat kemurnian garamnya juga lebih tinggi.
Garam Kasar/Krosok Impor
Berbeda dengan Garam Krosok lokal, garam impor ini bukan dibuat dengan cara menguapkan atau mengeringkan air laut melainkan dengan cara menambangnya. Disebut garam impor karena memang tidak dibuat di Indonesia, melainkan mendatangkan dari negara tetangga seperti Australia, Cina ataupun India.
Umumnya, garam kasar impor ini jauh lebih kering dan kadar kemurniannya juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan garam kasar lokal. Tampilan garam kasar impor cenderung transparan layaknya kaca dan lebih keras. Oleh karena tidak dihasilkan dari laut, maka tingkat kemurnian juga kebersihan garam kasar impor ini terbilang lebih baik daripada garam kasar lokal.
Banyak industri dalam negeri yang jauh memilih Garam Krosok atau garam kadar impor dibandingkan lokal. Oleh sebab itu, keberadaan teknologi geo membran diharapkan mampu meningkatkan kualitas garam lokal. Sehingga kita tidak perlu lagi bergantung pada garam impor dari luar negeri.
Manfaat dari Garam Krosok
Selain dapat diaplikasikan pada masakan, garam kasar yang berasal dari penguapan air laut alami tanpa proses pemurnian juga bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya:
Meski banyak yang memandang Garam Krosok sebelah mata karena dianggap tidak memiliki kandungan apa-apa, tetapi justru dibalik itu semua banyak tersimpan manfaat di dalamnya. Jenis garam ini memang bukan diperuntukkan bagi garam konsumsi dan jarang ada penjual garam yang menjual garam krosok, akan tetapi dengan menjadi garam industri justru mampu mengoptimalkan hasil industri yang ditunjang dengan pemanfaatan garam ini.