Jenis garam ada bermacam-macam. Namun, garam tidak hanya bisa digunakan untuk memasak saja. Tidak ada salahnya untuk mengenal jenis-jenis garam yang ada di dunia serta manfaat dan perbedaan pada setiap jenis garam.
Dengan mengetahui jenis, perbedaan dan manfaatnya, kamu tidak akan keliru dalam menggunakan garam untuk keperluan lainnya
Berikut jenis-jenis garam dan manfaatnya
Garam Himalaya adalah satu-satunya garam berwarna merah muda yang berasal dari tambang garam Khewra pegunungan Himalaya Pakistan.
Warna pink dari garam tersebut berasal dari rendahnya kandungan zat besi dalam garam tersebut. Karena kandungan zat besinya yang tergolong rendah garam Himalaya menjadi popular sebagai garam yang lebih sehat dibandingkan dengan garam dapur lainnya. Zat besi dalam garam himalaya rendah namun kandungan mineral alami lainnya dalam garam ini lebih tinggi dibanding yang lain, seperti kalsium, kalium dan magnesium.
Garam laut dipanen dari air yang menguap, sehingga rasanya jadi sedikit lebih asin. Sama seperti garam meja, garam laut memiliki natrium klorida yang cukup tinggi. Namun jumlahnya tergantung dengan sumber dan cara pengolahannya. Dalam garam laut juga terdapat mineral alami lain, seperti kalium, zat besi, dan seng.
Menurut penelitian semakin gelap warna garam laut, semakin tinggi juga konsentrasi kotoran dan jejak nutrisinya, namun ada pula yang menyebutkan garam laut menyimpan sejumlah logam berat dan mikroplastik akibat dari pencemaran laut. Tidak perlu khawatir karena beberapa peneliti percara bahwa dampak Kesehatan dari komsumsi garam laut masih dalam tahap rendah. Selain untuk memasak garam laut juga digunakan untuk rendaman kaki dan spa tubuh.
Garam meja sering disebut juga sebagai garam beryodium tinggi. Butiran garam meja yang sangat halus dan mengandung kalium iodide serta zat anti penggumpalan. Zat inilah yang menghasilkan rasa logam saat garam ini digunakan dalam jumlah banyak. Oleh karenanya, disarankan menggunakan garam meja dalam jumlah cukup terutama jika jika resep makanan yang ingin dibuat ingin memiliki rasa gurih. Garam ini lebih cocok digunakan untuk memanggang atau marinasi daging. Sebab, hidangan tersebut hanya menggunakan sedikit garam
Garam kosher umumnya hampir sama seperti garam lain yang biasa digunakan untuk penyedap makanan. Namun, garam kosher tidak memiliki zat anti penggumpalan dan tambahan yodium. Perbedaan paling mencolok dari garam kosher dan garam daput biasa adalah tekstur dan struktur serpihannya. Garam kosher memiliki tekstur dan kristal yang agak lebih besar. Rasanya pun sedkit berbeda dengan garam dapur biasa. Jika ingin mendapatkan rasa yang tidak terlalu asin gunakan
Garam celtic merupakan salah satu garam meja yang cukup popular di Perancis. Pada umumnya garam ini memiliki warna keabuan dan mengandung sedikit air yang membuatnya cukup lembab. Jika dibandingkan dengan garam meja biasa, garam celtic memiliki natrium yang lebih rendah. Garam ini biasa digunakan untuk drizzling pada sayuran dan daging panggang. Bisa juga digunakan untuk drizzling atau taburan makanan laut.
Fleur de sel atau biasa disebut juga kaviar garam merupakan salah satu jenis garam yang paling mahal. Garam ini hanya terdapat di pantai Britanny Prancis selama bulan mei hingga September. Garam fluer de sel sangat cocok untuk drizzling makanan gurih dan manis. Rasanya yang tidak terlalu asin dan cantil warnanya, yakni abu kebiruan.