Menggunakan Bahan Pengawet Dari Garam Lebih Sehat Dan Alami
November 4, 2022
Pabrik Garam Industri
Pabrik Garam Industri: Proses Produksi Hingga Optimisasi untuk Mencapai Efisiensi
January 22, 2023

Perbedaan Komposisi Garam Kasar Dan Halus

Perbedaan Komposisi Garam Kasar Dan Halus

Perbedaan Komposisi Garam Kasar Dan Halus

Dalam proses produksinya ada perbedaan komposisi garam kasar dan halus walaupun jarang dan langka, komposisi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan juga penggunaan akhir dari produk garam tersebut.

Perbedaan Komposisi Garam Kasar Dan Halus

Perbedaan Komposisi Garam Kasar Dan Halus

Garam adalah zat kimia yang terbentuk dari garam klorida (NaCl) dan merupakan salah satu elemen yang paling umum terdapat di Bumi. Unsur ini dapat ditemukan di alam sebagai mineral atau dapat diproduksi secara kimia melalui proses pemurnian garam dari air laut atau sumber-sumber garam lainnya.

Produk jenis garam biasanya digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk memberikan rasa asin dan menjaga kadar garam dalam tubuh. Selain itu, garam juga sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan, pengendali kelembaban, dan sebagai bahan pembuat sabun.

Jenis-Jenis Garam

Menurut tekstur atau bentuk dari hasil akhir produksi, garam dapat dibedakan menjadi dua seperti berikut ini:

Garam kasar

Garam Kasar adalah garam yang tidak terlalu halus dan memiliki kristal-kristal garam yang lebih besar daripada garam halus. Garam kasar sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat garam halus dengan menambahkan bahan pengikat seperti tepung jagung atau tepung kanji.

Garam jenis ini juga sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk memberikan tekstur dan rasa pada makanan, seperti dalam masakan asin atau bumbu-bumbu.

Garam Halus

Garam Halus adalah garam yang lebih halus dan memiliki kristal-kristal garam yang lebih kecil daripada garam kasar. Garam halus sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat bumbu-bumbu dan rempah-rempah, karena lebih mudah tercampur dengan bahan-bahan lainnya.

Garam halus juga lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan garam kasar, sehingga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk produk makanan yang membutuhkan tingkat garam yang lebih rendah.

Komposisi Dasar Garam

Komposisi garam terdiri dari natrium dan klorida, dengan komposisi kimia NaCl. Natrium adalah unsur kimia dengan simbol Na dan nomor atom 11, sedangkan klorida adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17.

Garam yang ditemukan di alam biasanya terdiri sepenuhnya dari NaCl, meskipun ada juga garam yang mengandung mineral lain seperti magnesium, sulfat, dan bromida.

Sedangkan untuk garam yang digunakan untuk keperluan konsumsi manusia biasanya diperoleh dari garam yang terdapat di alam, seperti garam laut, garam gunung, dan garam tambang.

Garam laut diperoleh dari air laut yang diolah dengan cara evaporasi, sedangkan garam gunung diperoleh dari endapan garam yang terdapat di dasar gunung berapi. Garam tambang diperoleh dari endapan garam yang terdapat di bawah permukaan tanah.

Selain itu, garam juga dapat dihasilkan secara sintetis dengan cara reaksi kimia antara natrium dengan klorida. Proses ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan garam yang tidak dapat dipenuhi dengan produksi garam alami.

Komposisi Garam Kasar Dan Garam Halus

Komposisi garam kasar dan garam halus sama, yaitu terdiri dari natrium dan klorida. Perbedaan utama antara garam kasar dan garam halus adalah ukuran kristalnya. Garam kasar memiliki kristal yang lebih besar dan tekstur yang lebih kasar daripada garam halus. Garam halus memiliki kristal yang lebih kecil dan tekstur yang lebih halus.

Disamping itu, garam kasar dan garam halus juga dapat memiliki komposisi yang berbeda tergantung pada sumber garam yang digunakan. Garam yang dihasilkan secara alami atau sintetis biasanya memiliki komposisi yang hampir sama, yaitu sekitar 40% natrium dan 60% klorida.

Namun, garam juga dapat mengandung bahan-bahan lain seperti magnesium, sulfat, dan bahan pengikat lainnya tergantung pada sumber garam yang digunakan. Garam juga dapat ditambahkan dengan bahan-bahan tambahan seperti iodine atau fluorin untuk meningkatkan nilai gizi atau memberikan rasa yang berbeda.