Seperti yang sudah banyak dijelaskan pada artikel – artikel sebelumnya bahwa dari segi pemanfaatan garam terbagi menjadi 2 jenis yaitu garam industri dan garam konsumsi. Garam industri dimanfaatkan untuk kebutuhan skala industri seperti tekstil, produksi klor alkali, industry farmasi, kosmetik dan juga untuk industri pangan. Sedangkan garam konsumsi garam yang dikonsumsi bersama – sama dengan bahan makanan lain untuk kebutuhan sehari – hari.
Pada artikel ini kita akan membahas garam industri untuk dunia farmasi. Garam untuk industri farmasi bisa disebut garam farmasi. Garam farmasi ini merupakan jenis garam dengan tingkat kemurnian NaCl sangat tinggi serta tingkat pengotor yang sangat rendah yang diproduksi melalui beberapa tahap pemurnian seperti pengendapan bertahap dan kristalisasi bertingkat.
Garam ini mempunyai kadar Natrium Klorida lebih dari 99,5 % serta dengan kandungan pengotor seperti Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) kurang dari 50 ppm, sulfat kurang dari 150 ppm serta tidak adanya logam berat lainnya.
Berikut Alur Pemrosesan Garam Industri Untuk Dunia Farmasi
Menurut laman social media garampedia, untuk memproduksi garam industri tidak bisa secara tradisional, garam harus diproduksi dengan kristalisasi bertingkat. Pada proses ini, garam dibiarkan menjadi hablur (lantai garam) setebal 10-20 cm. Setelah itu, air tua dialirkan dan kristal garam akan terbentuk dengan kualitas garam yang sangat bersih.
Untuk lebih jelasnya perhatikan infografis berikut ini :
Garam farmasi dibutuhkan sebagai bahan baku yang banyak digunakan antara lain sediaan infus, produksi tablet, pelarut vaksin, sirup, oralit, cairan pencuci darah, minuman kesehatan dan lain-lain.