Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan, produksi garam Indonesia tahun 2017 turun drastis dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor cuaca. Keadaan cuaca menjadi hambatan utama penurunan produksi garam Indonesia kali ini. Lahan garam pun banyak dialihfungsikan petani menjadi tambak ikan dan udang.
Belakangan sektor pertanian Indonesia memang sering jadi sorotan karena dinilai belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sehingga impor pun menjadi solusi sementara yang ditawarkan pemerintah. Namun, peningkatan produksi dalam negeri tentu harus tetap menjadi prioritas. Karena terus- terusan mengimpor, justru akan mematikan usaha petani lokal di Indonesia.
Negara kita Indonesia sesungguhnya memiliki garis pantai 54.716 km, Namun ternyata Indonesia tidak diperhitungkan sebagai negara penghasil garam terbesar di dunia. Malahan negara China yang hanya memiliki garis pantai 14.500 km justru mampu memproduksi garam 58 juta ton di tahun 2016. Keadaan buruk ini menjadi PR tersendiri bagi pemerintah agar bisa meningkatkan produksi garam Indonesia.
Adanya isu kelangkaan garam di pertengahan 2017 lalu, membuat pemerintah bangkit dan berencana mengaktifan kembali lahan garam yang selama ini tidak terperhatikan. Lahan baru juga akan dibuka di sejumlah wilayah. Adapun lahan garam Indonesia yang selama ini masih aktif memproduksi di antaranya:
Terletak di daerah pesisir pantai utara Jawa dengan garis pantai 54.000 km, Cirebon menjadi pusat produksi garam Indonesia yang terbesar. Dari data pemda setempat, tercatat luas lahan garam di Cirebon mencapai 3.858 ha dengan target produksi 501.540 ton pertahun. Tambak di Cirebon tersebar di beberapa tempat yaitu di Desa Gebang Mekar, Playangan, Gebang Ilir, Gebang Udik, Kecamatan Pangenan, Losari, Astana Japura, Gunung Jati, Mundu dan Kecamatan Suranggala. Desa Pengarengan menjadi tempat produksi garam terbesar di Cirebon dengan total produksi 23.160 ton pertahun.
Tambak garam di Sampang
Dengan lahan tambak seluas 11.693 ha, Pulau Madura patut dijuluki Pulau Garam Indonesia. Selain Sampang, Sumenep juga konsisten memproduksi garam dalam skala besar setiap tahunnya. Daerah penghasil garam di Sampang lokasinya di Desa Krampon, Kecamatan Torjun.
Tambak garam di Pati telah memproduksi 382.000 ton garam di tahun 2015. Selain lahan yang memadai, petani garam di Pati juga mendapat dukungan besar dari pemerintah setempat. Pemprov Jateng pun berencana membangun pabrik garam mulai Oktober 2017 ini di Desa Raci, Kecamatan Batangan.
Di daerah Indramayu petani garam mampu memproduksi garam 320.000 ton pada tahun 2015. Lokasi tambak garam Indramayu berada di Kecamatan Kandanghaur, Losarang, Krangkeng dan Cantigi.
Daerah ini memiliki tambak garam seluas 2.068 ha dengan target produksi 268.840 ton pertahun. Desa Karang Anyar, Nambakor, Pinggir Papas dan Kalianget menjadi pusat produksi garam di Kabupaten Sumenep.
Produksi garam di Rembang mencapai 280.000 ton pada tahun 2015. Salah satu lokasi tambaknya berada di Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori. Saat musim hujan tiba, petani akan mengalihfungsikan tambak garam ini menjadi tambak ikan.
Bima memiliki potensi tambak garam seluas 4.620 ha, namun baru 1.743 ha yang bisa digarap masyarakat setempat. Lahan tambak garam di Bima tersebar di 11 desa dari 6 kecamatan. Tercatat, Bima mampu menghasilkan 152.450 ton garam pertahun.
Tambak garam di Demak belum dikelola maksimal. Di Desa Berahan Wetan dan Kedungmutih misalnya, tambak kadangkala dialihfungsikan untuk produksi ikan dan udang. Meski demikian, daerah ini tetap bisa menghasilkan 130.200 ton garam di tahun 2015.
Tambak garam di Pamekasan tersebar di Kecamatan Pademawu, Tlanakan, dan Galis. Produksi garam Pemekasan mencapai 5.810,50 ton di tahun 2016. Mengalami penurunan drastis dibanding tahun 2015 dengan produksi 123.500 ton.
Tambak garam di Surabaya tersebar di Kecamatan Pakal, Benowo, dan Asemrowo. Luasnya mencapai 623 ha. Lahan ini dikelola 124 petani garam dengan jumlah produksi yang tak menentu. Tahun 2016 misalnya, petani hanya mampu menghasilkan 1.430 ton, berbeda jauh dibanding tahun 2014 yang mencapai 117.000 ton.
Potensi lahan garam yang berlokasi di Kecamatan Kedung ini mencapai 800 ha dengan kapasitas produksi 80 ton pertahun.
Tambak garam di Brebes tersebar di Desa Krakahan, Desa Karangdempel, dan Sawojajar Wanasari. Tahun 2015, produksi garam Brebes mencapai 53.630 ton.
Sentra garam di Kabupaten Pangkep berlokasi di Kampung Bonto Nompo, Kelurahan Bori Masunggu, Kecamatan Labakkang. Pada tahun 2015 daerah ini menghasilkan 42.270 ton garam.
Kampung Nasara, Kecamatan Bangkala menjadi salah satu lokasi lahan tambak garam di Jeneponto. Tahun 2015 lalu, daerah ini mampu menghasilkan garam sebanyak 40.270 ton.
Rumah prisma tambak garam di Lamongan
Lokasi tambak garam di Lamongan terletak di Kecamatan Brondong dan Paciran. Petani garam di sini sudah mulai berinovasi dengan membuat rumah prisma agar hasil produksi tidak terlalu bergantung pada cuaca.
Sentra garam di Tuban berlokasi di Kecamatan Palang dan Kecamatan Tambakboyo. 275 ha lahan di Tuban mampu menghasilkan 29.000 ton pada tahun 2015.
Tambak garam di Probolinggo tersebar di Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan; Klaseman, dan Kecamatan Gending.
Pasuruan memiliki lahan tambak garam seluas 243,2 ha dengan target 18.325 ton pertahunnya.
Lokasi tambak garam di Sidoarjo terletak di Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati.
Tambak garam di Gresik makin menyempit. Di tahun 2017, lahan garam produktif yang terletak di Kecamatan Kebomas dan Manyar tersisa 328 ha.
Tambak garam di Karangasem mengalami penyusutan karena gempuran investor pariwisata. Padahal petani di daerah ini dulunya mampu memproduksi garam hingga diekspor ke Eropa. Lahan garam yang tersisa masih bisa dijumpai di Kecamatan Kubu dan Abang.
Tambak garam di daerah ini belum sepenuhnya beroperasi. Beberapa hektar yang sudah mulai berproduksi masih dikelola oleh PT. Panggung dan PT. Garam selaku pemilik hak guna usaha. Sedangkan 3.700 hektar lainnya kabarnya mulai digarap Oktober 2017.
Lahan di Nagekeo statusnya sama dengan Teluk Kupang, dalam tahap pembukaan lahan. Potensi hasil laut di Nagekeo sangat besar.Wisata Indonesia dan kekayaan alamnya memang kerap menjadi sorotan. Menjadi kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia untuk menjaga dan melestarikannya. Sehingga Indonesia bisa berswasembada garam dan memajukan petani lokal dan industri garam Indonesia.
Ulasan di atas diharapkan bisa membuka wawasan pembaca tentang besarnya potensi produksi garam Indonesia.